"Harry.." Genggaman yang kuat dari pria berusia kurang lebih 25 tahun, tampan dan atletis, memakai jeans dan berkemeja lengan pendek namun rapih dengan berkulit putih dengan kulit putih dan sorot mata tajam namun ramah membuatku agak tergagap. Tidak sangka kalau pemijat itu sedemikian ganteng. "Fifi..", jawabku lirih. Kami lalu duduk di ruang tamu dan perlahan susana menjadi cair, Harry ternyata humoris dan pandai bicara membuatku merasa nyaman mengobrol sementara suamiku tampak berbinar binar. "Wah.. Nggak nyangka lho Mas Ridwan istrinya sedemikian cantik", Harry memujiku. "Ah.. Pasti klien Mas Harry banyak yang lebih cantik..", kataku tersipu. "Nggak.. Kebanyakan kan Ibu Pejabat yang sudah berumur", jawabnya dan memandangku dengan sorot mata yang menggoda. "Mbak Sussy mau dimana...